Masa Kecil Iman Usman
Muhammad Iman
Usman adalah pria kelahiran Padang, 21 Desember 1991silam. Pria asli tanah
minang ini sejak kecil telah menunjukkan perbedaan dari anak-anak seusianya
pada umumnya. Pada usia sepuluh tahun, ia telah memulai aktivitas sosial
dengan membuka perpustakaan gratis bagi anak-anak tidak mampu yang bermodalkan
menaruh rak buku di teras rumahnya. Hal ini bermula dari keprihatinannya
melihat anak-anak dari keluarga mampu yang menyia-nyiakan buku yang mereka
miliki, sementara banyak anak dari keluarga tidak mampu yang ingin membaca buku
namun tidak memiliki buku. Kegiatan ini mendapat sambutan positif.
Lambat laun, ia menerima beberapa sumbangan buku untuk dibaca anak-anak
lainnya.
Berawal dari
aktivitas sosialnya sejak kecil, ia diganjar beberapa penghargaan bergengsi
terutama dalam aktivitasnya memperjuangkan hak-hak anak dan dialog
antarbudaya.Selain itu, ia sendiri adalah penggemar Harry Potter "garis
keras". Dia betah menghabiskan waktu berselancar di dunia maya, chatting dengan
orang-orang dari berbagai belahan dunia lain di komunitas pecinta Harry Potter,
dan memainkan gim dari adaptasi novelnya.Karena tidak sabar menunggu novel
versi terjemahan, ia memaksakan diri untuk belajar bahasa Inggris secara
otodidak demi bisa membacanovel Harry Potter versi bahasa Inggris.Hal itu pula
yang memunculkan passion mengajar dalam diri Iman. Ia juga
tidak menyangka bahwa Harry Potter berpengaruh besar terhadap dirinya ketika ia
beranjak dewasa.
Iman Usman saat menjadi pembicara di PBB |
Aktivis Organisasi
Pada tahun
2008, ia menerima penghargaan Pemimpin Muda Indonesia 2008 dari presiden RI,
Siswa Berprestasi di Sumatera Barat dari Departemen Pendidikan Sumatera Barat,
dan World Finalist of Mondialogo World School Contest yang diadakan UNESCO dan
Daimler. Setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah di Padang, ia
melanjutkan pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia dan mengambil
jurusan hubungan internasional. Selama berkuliah, beberapa penghargaan
juga berhasil diraihnya dan dikenal sebagai mahasiswa aktif dan
berprestasi.Pada tahun 2009, Iman dan beberapa rekannya mendirikan Indonesian
Future Leaders (IFL), sebuah organisasi pemuda yang bergerak di bidang
pemberdayaan pemuda untuk perubahan sosial.
Setelahnya,
ia juga mendirikan Parlemen Muda Indonesia, sebuah wadah parlementer dan
politik bagi anak muda di Indonesia. Melalui kedua organisasi tersebut,
nama Iman Usman semakin bersinar di kancah nasional maupun
internasional. Di tahun yang sama, ia terpilih sebagai salah satu dari
sepuluh penerima penghargaan World Youth Achiever Recognition oleh Friendship
Ambassador Foundation Amerika Serikat dan terpilih sebagai Penasehat Remaja
United Nations Population Fund Indonesia. Penutup tahun 2009 pun menjadi
penutup yang manis bagi Iman karena ia berhasil terpilih sebagai Duta Muda
ASEAN.
Pada tahun
2010, ia dianugerahi penghargaan dari Ashoka Young Changemaker Award untuk
aktivitas kepemudaannya. Kiprahnya tak berhenti sampai disitu. Ia
juga menerima penghargaan dari Microsoft Bloggership 2011 dari Microsoft bagi
blogger muda yang berpikiran terbuka dan peduli pada isu-isu edukasi, serta
pemanfaatan teknologi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
pemberdayaan masyarakat. Penghargaan lain yang diterimanya yaitu Global
Teen Leader 2011 dan ASEAN Youth Award 2011. Iman pun terpilih sebagai mahasiswa
terbaik pada tahun 2012 oleh KementrianPendidikan dan Kebudayaan Indonesia
karena prestasinya yang cemerlang di bidang akademik maupun non akademik, serta
aktivitasnya yang banyak terjun di masyarakat.
Selain
mengembangkan organisasi kepemudaan, ia juga aktif mengikuti kegiatan
sukarelawan di bidang pengembangan masyarakat. Memang tak mudah untuk dapat
unggul di bidang akademis atau non akademis secara bersamaan.Namun, manajemen
waktu yang baik sejak dini telah dilakukan oleh Iman agar prestasi akademis
tetap cemerlang, serta kegiatan non akademis untuk menyalurkan semangat dan
gairahnya berorganisasi juga berjalan lancar.
Setelah
menamatkan pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia, ia bertolak ke
Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana pada tahun 2013
dengan beasiswa penuh dari Riady Scholar.Ia memilih Columbia University sebagai
tempatnya untuk menempuh pendidikan S2 dengan jurusan International Education
Development karena ketertarikannya pada bidang pendidikan sejak
kecil. Disana ia belajar bagaimana mengembangkan pendidikan karena ia
melihat perkembangan pendidikan di Indonesia yang masih belum setara seperti
negara-negara tetangga di Kawasan Asia Tenggara.Lagi-lagi ia menunjukkan
prestasinya. Ia hanya membutuhkan waktu selama satu tahun untuk menyelesaikan
pendidikannya dengan nilai IPK 3,90.
Selama studi
di Amerika Serikat, ia aktif bekerja di Yayasan Cinta Anak Bangsa Internasional
sebagai perwakilan Amerika Serikat. Ia juga mendapatkan penghargaan UNICEF Young
Innovator to Watch dari UNICEF dan Global Laureate Education Fellow dari Youth
Action Net and Laureate Education.
Iman Usman sebagai pendiri Ruang Guru |
Mendirikan Ruangguru
Sekembalinya
dari Amerika Serikat, ia menggandeng rekannya, Adamas Belva Devera, untuk
membangun sebuah platform daring yang bergerak di bidang pendidikan dan
teknologi.Sudah sejak lama ia prihatin dengan kondisi pendidikan Indonesia yang
masih rendah performanya dalam peringkat pendidikan global, contohnya dalam
studi PISA (Programme for International Student Assassment).Selain
itu, ia melihat bahwa kualitas guru yang tidak merata di Indonesia menjadi
penyebab sebagian besar orang tua memberikan bimbingan belajar tambahan di luar
sekolah bagi anak-anak mereka.Guru privat pun lebih banyak diminati oleh siswa
karena mereka merasa lebih nyaman untuk berdiskusi dengan guru yang lebih muda
daripada guru yang biasa mengajar mereka di sekolah.
Iman dan
Belva sendiri memiliki pengalaman pribadi ketika ingin belajar TOEFL secara
privat, mereka masih kesulitan harus mencari dimana guru privat yang
berkualitas dan fleksibel dengan jadwal kegiatan sehari-hari.Berangkat dari
permasalahan itu, pemuda yang pernah mendapat penghargaan 30 Under 30 Forbes
Asia 2017 ini, akhirnya meluncurkan sebuah startup di sektor
pendidikan yang ditujukan untuk individu.
Adamas Belva Devera dan Iman Usman |
Iman Usman
sendiri awalnya menjabat sebagai co-founder dan Chief
Executive Officer (CEO) hingga 2016. Lalu ia berganti jabatan
menjadi Chief of Product and Partnership Ruangguru hingga
saat ini.Tak ayal, Ruangguru sejak didirikan pada tahun 2014 telah melesat
dengan sangat cepat dan bisa menjadi startup yang cukup
sukses dalam waktu yang tidak begitu lama karena bisa menjawab kebutuhan dan
permasalahan banyak orang.
Iman adalah contoh baik yang dapat dihasilkan dari kerja keras, dia tidak lahir dari keluarga kaya, ia tidak lahir di negara yang berbahasa inggris, tapi itu tidak menghentikan dia untuk mencapai tujuannya. pahlawannya Iman bukan Bill Gates, bukan Leonardo Da Vinci, bukan Steve Jobs, Bukan Nelson Mandela, pahlawan dia adalah karakter fiksi HARRY POTTER. Dan jika kamu berkerja cukup keras, suatu saat nanti kamu akan bertemu dengan pahlawanmu.
SUMBER : https://www.kenangan.com/biografi/muhammad-iman-usman
Iman adalah contoh baik yang dapat dihasilkan dari kerja keras, dia tidak lahir dari keluarga kaya, ia tidak lahir di negara yang berbahasa inggris, tapi itu tidak menghentikan dia untuk mencapai tujuannya. pahlawannya Iman bukan Bill Gates, bukan Leonardo Da Vinci, bukan Steve Jobs, Bukan Nelson Mandela, pahlawan dia adalah karakter fiksi HARRY POTTER. Dan jika kamu berkerja cukup keras, suatu saat nanti kamu akan bertemu dengan pahlawanmu.
Iman Usman bersama pemeran tokoh HARRY POTTER |
SUMBER : https://www.kenangan.com/biografi/muhammad-iman-usman